Umkmtv-Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan bank-bank milik pemerintah seperti Bank BRI dan Bank Mandiri terus meningkat setiap tahunnya.
Dengan bunga yang sangat ringan dan batas maksimal pengajuan kredit hingga kencapai puluhan juta, membuat masyarakat berbondong-bondong mengajukan KUR. Kini, KUR telah menjadi penopang ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Lalu, dari mana sumber dana KUR selama ini? Mengapa bung KUR lebih ringan? Siapa yang mensubsidi bunga KUR? Nah, mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan hal itu.
Menurut Direktur Utama Bank BRI Sunarso, sumber dana KUR 100 persen dari dana Bank. Dana Bank inilah yang akan disalurkan kepada nasabah atau debitur Bank yang hendak mengajukan KUR.
Kemudian, suku bunga KUR paling kecil atau segmentasi mikro awalnya oleh bank dikenakan bunga 16 persen. Dari beban bunga 16 persen tersebut, Pemerintah kemudian memberi subsidi 10 persen kepada rakyat, sehingga beban bunga yang dibayarkan rakyat penerima KUR hanya 6 persen.
“Sumber dana KUR 100 persen dari dana bank. Suku bunga KUR Mikro 16 persen. Dari beban bunga 16 persen tersebut, Pemerintah memberi subsidi 10 persen kepada rakyat, sehingga beban bunga yang dibayar rakyat hanya 6 persen. Jadi, yang dibantu subsidi adalah rakyat, bukan bank,” ungkap Sunarso dalam rilis resmi Bank BRI.
Oleh sebab itu, Sunarso menjabarkan secara gamblang bahwa KUR adalah Kredit Usaha Rakyat. “Jadi KUR itu adalah Kredit, bukan bantuan atau hibah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, Supari menqmbahkan bahwa sepanjang tahun 2022, Bank BRI telah KUR sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Pemerintah, yakni sebesar Rp252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur atau rakyat Indonesia.
“Pada tahun 2023 ini, BRI akan terus berkomitmen untuk menyalurkan KUR sebagai upaya mendorong roda perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. BRI telah mendapatkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp 270 triliun dan BRI optimis dapat mencapai target tersebut. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp.1 triliun per hari,” jelasnya.