UMKMTV.COM (Jatinegara) – Dialog yang disiarkan secara langsung oleh motivator kenamaan Mario Teguh dengan para pelaku usaha UMKM di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur (Sabtu, 13/01/2024) itu dalam kurun sepekan sudah ditonton lebih dari 51 ribu penonton.
Siaran langsung ‘Facebook live’ tersebut diselenggarakan oleh Platform UMKM Indonesia (PUI), yaitu sebuah lembaga pendamping UMKM yang didirikan oleh Mario Teguh bersama Willy Lesmana Putra.
Pasar Rawa Bening merupakan pasar batu-batuan (gem) dan barang antik lainnya terbesar dan terluas di Asia Tenggara. Pengunjungnya bukan hanya para pecinta batu-batuan seperti batu akik dari dalam negeri, tetapi juga dari manca negara.
Ada yang datang dari Brunei, Malaysia, Jepang dan negara Asean lainnya. Tetapi banyak yang datang dari India, Perancis, bahkan dari Amerika. “Banyak yang mencari batu seperti ini, tetapi banyak pula yang sekedar melihat-lihat. Yang membeli, pada umumnya adalah para pecinta batu. Sedangkan yang hanya berkeliling melihat-lihat umumnya wisatawan, ” tutur salah seorang pedagang sambil menunjukkan dagangannya.
“Sudah berapa lama anda berjualan batu seperti ini? ” Itulah pertanyaan yang dilontarkan Mario Teguh kepada para pedagang, dan para pengrajin batu akik.
“Empat tahun pengalaman pengrajin batu, belum cukup ilmunya untuk menekuni dunia perbatuan, ” kata salah seorang pengrajin seraya asyik menggosokkan batu akiknya pada mesin gerinda. “Dan saya sudah 12 tahun menekuni profesi sebagai pengrajin batu ini,” tuturnya kepada Mario Teguh yang didampingi Willy Lesmana Putra.
Seorang pedagang keris dan aneka barang antik kepada Mario mengatakan, dirinya sudah 20 tahun menekuni bisnisnya itu.
Pedagang lain mengaku sudah 25 tahun, berdagang sejak bujangan di tahun 1989. Seorang pedagang lain malah ada yang sudah berdagang 27 tahun.
Ada juga pedagang yang menceritakan bahwa berdagang batu itu harus dilandasi modal dasar yang kuat. Dan modal dasar itu adalah amanah dan kejujuran.
Pada sesi penutupan, Mario dan Willy menyimpulkan, berbisnis UMKM itu dibutuhkan ketekunan, kesabaran dan sikap konsisten.
“Itu yang terpenting. Konsistensi. Konsisten menjajakan produk yang sama, konsisten menjaga semangat kreatifnya, dan konsisten secara terus-menerus menjaga serta meningkatkan kualitas produknya,” pungkas Willy. (*/Red/UMKMTv)