UMKMTV.COM (Jakarta) – Kementerian Koperasi UKM memfasilitasi pertemuan antara Asosiasi Pesantren Indonesia Kreatif (APIK) dengan Poetra Nusantara Institute. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Koperasi-UKM, Jl HR Rasuna Sahid Kav 3-4 Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Asosiasi Pesantren Indonesia Kreatif diwakili oleh Gus Imam Basori selaku Sekjen. Sedangkan Poetra Nusantara Institute diwakili Willy Lesmana Putra selaku Direktur Eksekutif. Sementara dari pihak Kemenkop UKM diwaliki Ibu Asdiana dari Deputi Bidang Usaha Mikro.
Menurut Asdiana, pertemuan itu sangat penting untuk menyambungkan pesantren-pesantren yang memiliki aneka macam produk kreatif dengan Poetra Nusantara Institute selaku konsultan pengembangan usaha.
Karena banyak pesantren yang memiliki aneka produk kreatif, “Mereka butuh pendampingan pemasaran, bahkan pendampingan permodalan,” tutur Asdiana.
Masih menurut Asdiana, pesantren kreatif, khususnya yang berada di wilayah Jawa Timur banyak yang memiliki lahan dan dimanfaatkan untuk beternak ayam, lele atau kambing. Banyak juga yang memanfaatkan untuk bertanam sayur-sayuran dan pisang.
Dalam pertemuan yang berlangsung santai di Lantai 5 gedung Kemenkop-UKM itu Willy Lesmana Putra sebagai pendiri Platform UMKM Indonesia (PUI) menawarkan strategi pendampingan pesantren guna mempopulerkan produk-produk pesantren.
Salah satunya adalah mempopulerkan produk pesantren melalui siaran langsung (facebook-live) yang dipandu motivator ulung yang juga pendiri PUI, yaitu Mario Teguh.
PUI memiliki program edukasi langsung, interaktif-tukar pengalaman, dan studi banding dalam forum ‘kopi darat’ antar pelaku UMKM. Di mana para pelaku UMKM belajar dari pelaku yang sudah sukses terlebih dahulu. Dengan demikian kegiatan usaha yang dikelola pesantren semakin maju dan mendunia.
Asosiasi Pesantren Indonesia Kreatif, menurut Gus Imam Basori saat ini memiliki anggota aktif sebanyak 100 pesantren. “Kami membutuhkan pendampingan yang kontinyu untuk menjalankan usaha. Dengan demikian para santri mendapat pembinaan yang kontinyu,” kata Imam Basori.
Digambarkannya, pelatihan-pelatihan singkat yang selama ini diterima dari berbagai instansi kurang mengena. “Pelatihan yang seperti itu pada umumnya kurang efektif untuk meningkatkan keterampilan atau kualitas SDM di lapangan. Yang lebih kami butuhkan adalah pendampingan yang kontinyu dan berdurasi lama. Misalnya para ahli ditugaskan untuk tinggal di pesantren, minimal dalam satu musim tanam. Misalnya dalam program menanam komoditi Kangkung Sehat,” kata Imam.
Willy menjelaskan, melalui Platform UMKM Indonesia, pihaknya akan memberikan pendampingan berbagai kebutuhan. Misalnya kebutuhan mengurus legalitas usaha, sertifikasi halal sampai pada pendampingan pemasaran baik untuk pasar lokal hingga pasar ekspor. “Bahkan kita akan memberikan pendampingan agar para pelaku usaha di lingungan pesantren juga bisa mendapatkan akses permodalan. Baik itu untuk modal usaha maupun modal talangan untuk ekspor,” katanya.
Baik Willy maupun Imam Basori sepakat, dalam waktu dekat akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama. Setelah MoU ditandatangani maka akan disusun program pendampingan sesuai dengan kebutuhan lapangan. (W/Red/UMKMTV)