Branch Office Bank BRI Pandeglang menyalurkan bantuan alat kesehatan serta makanan bergizi tahap satu untuk menangani anak-anak yang masuk kategori stunting atau kurang gizi di Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang. Jumlah anak-anak penerima bantuan ini sebanyak 61 anak yang tersebar di 10 desa di Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.
Bantuan yang diberikan oleh Bank BRI Pandeglang berupa pemberian makanan bergizi (bahan baku) yang terdiri dari beras premium, telor, kentang, kacang hijau, dan susu formula. Bantuan yang diberikan ini berlangsung selama tiga bulan berturut-turut dalam tiga tahap.
Selain bahan makanan bergizi, BRI juga memberikan bantuan untuk Puskemas Banjar berupa alat kesehatan sehingga dapat memudahkan deteksi dini balita yang terindikasi mengidap stunting. Alat kesehatan yang diserahkan antara lain berupa antropometri, timbangan bayi digital, pengukur tinggi badan digital, tensimeter digital, thermogun digital, nebulizer dan lain-lain.
Pimpinan Cabang BRI Pandeglang, Indrayana mengatakan, pemberian bantuan penangan stunting berupa alat kesehatan dan makanan ini sebagai bentuk Corporate Sosial Responsibility.
“Sebagai bentuk CSR kami kepada masyarakat Kabupaten Pandeglang. Mudah-mudahan dengan adanya CSR ini dapat membantu menurunkan angka anak stunting di Kabupaten Pandeglang,” katanya di Puskesmas Banjar, Kamis, 25 Januari 2024.
Nilai bantuan CSR itu total sebesar Rp75 juta.
“Yang terdiri dari alat kesehatan dan bantuan asupan bergizi anak-anak stunting atau kurang gizi,” katanya.
Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang Eni Yati mengucapkan, terima kasih kepada Pimpinan Cabang BRI Pandeglang Indrayana yang sudah membawa bantuan atau CSR ini.
“Bantuan dari BRI Pandeglang ini untuk seluruh balita yang ada di 10 desa di Kecamatan Banjar,” katanya.
Momennya sangat tepat dalam rangka Hari Gizi Nasional yang ke-64. Bantuan yang dibawa BRI di antaranya bahan makanan yang mengandung protein hewani yang sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting.
“Di Kecamatan Banjar ini terdapat sebanyak 59 anak stunting dan dua anak gizi buruk. Yang saat ini terus diberikan bantuan protein hewani dan akan dipantau tumbuh kembangnya,” katanya.
“Bantuan yang diberikan ini harus kena sesuai sasarannya. Jangan diberikan kepada yang bukan haknya, pastikan apa yang diberikan oleh BRI ini benar-benar dikonsumsi oleh anak-anak kita,” katanya.
Kepala UPT Puskesmas Banjar, Hadi Purnama Hidayat mengatakan, bantuan ini adalah bantuan penanganan stunting yang sangat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga stunting.
“Yang sudah pernah kita berikan, Alhamdulilah ada bantuan CSR dari BRI ini mampu menjadi lanjutan program penanganan stunting di wilayah Puskesmas Banjar. kita sangat bersyukur dan Alhamdulilah luar biasa,” katanya.
Bantuan stunting dari BRI selama tiga bulan. Diberikan kepada penderita stunting di kecamatan Banjar sebanyak 61 orang balita terdiri dari 59 (Lima puluh sembilan) orang stunting dan 2 (Dua) gizi buruk.
“Ini adalah bantuan stunting berupa bahan dasar untuk perbaikan gizi. Sifatnya mendukung protein hewani yaitu mendukung untuk pertumbuhan gizi keluarga stunting,” katanya.
Bantuan diberikan tahap satu ini terdiri dari telur, susu formula, kacang ijo, beras premium dan kentang. Bantuan itu untuk satu bulan pertama diberikan sekarang ini. Lalu berlanjut ke tahap dua dan tiga untuk dua bulan berikutnya.
“Dan untuk selanjutnya akan kita evaluasi dan kalau perkembangannya meningkat kita pertahankan. Kalau perkembangannya tidak signifikan nanti akan kita rubah jadi bantuan CSR dalam bentuk matang” katanya.
Tag: BRI Regional Office Jakarta 3